Secercah Visi Sion di belahan kota Luwuk.


logo_sion_edited_2

Kau mengasihi Sion dengan tiada batas

Kau memelihara Sion dengan kesetiaan-Mu

Sungguh dalam tiada terduga

Dan tinggi tiada terkira

Kasih-Mu atas kami besar

 

Kau t’lah memilih Sion sesuai rencana-Mu

Kau menetapkan Sion jadi tentara-Mu

Ini kami utuslah kami

Tuhan pakailah kami

Genapi rencana-Mu sempurna atas kami

 

Mahkota keagungan serban

Kerajaan di tangan Allah

Yang bersuami negeri yang tidak disebut sunyi

Imam Tuhan pelayan Allah

Pohon tarbantin kebenaran-Nya

Membawa jiwa-jiwa menyembah-Mu.

 

Ini doa kami..

Ini hidup kami..

Buat kami setia, pakailah kami, jadikan kami..

 

Demikianlah lagu ini bergema bagi setiap hati yang benar-benar mengaku dirinya sioners.

IMG_20130725_0093844Hari ini, di pagi hari ketika mandi tiba-tiba saya teringat dengan lagu ini. Lalu bersenandung kecil seperti kebiasaan saya pada umumnya di kamar mandi ketika mandi. Saya menyanyi dan terus menyanyi lagu ini berulang-ulang. Inilah yang saya lakukan sebelum berangkat kerja di lapangan proyek. Sesaat setelah itu saya kembali terbakar dan diingatkan oleh Dia, Allah yang berdaulat itu, akan visi-Nya yang dahsyat yang telah Dia lahirkan jauh sewaktu saya masih kuliah di tahun-tahun saya yang pertama yaitu tahun 2007. Saya merasa bahwa saya dilawat ketika itu, dan memang benar saya dilawat saat di kamar mandi, pagi hari ini. Kemudian saya bekerja seperti biasa dan lalu pulang pada pukul 6 sore WITA, makan malam (dinner) lalu duduk santai di depan laptop saya di tempat tidur. Ketika saya duduk, saya kembali teringat akan peristiwa pagi tadi, saat saya dilawat Tuhan, dan kembali mengingat lagu ini. Maka saya pun menuliskan notes ini karena inilah yang harus saya lakukan saat ini.

IMG_20130922_00135854Tuhan memberikan visi ini bukan untuk dijadikan suatu simbol atau hanya sebagai pengetahuan saya saja. Tetapi supaya saya tahu bahwa saya adalah duta Allah yang Maha Tinggi yang telah Dia utus ke dalam dunia yang penuh dengan dosa, ketika Dia memanggil saya ketika saya baru akan masuk kuliah di tahun 2007. Saya ingat saat-saat saya lahir baru dibulan Mei tanggal 17, dimana pada hari yang luar biasa itu Tuhan melawat saya, begitu indah dalam hadiratNya. Hari pertama Roh-Nya lahir di hati saya. Hari dimana saya menjadi orang benar-Nya Tuhan dan dikuduskan untuk suatu maksud yang mulia. Dan maksud yang mulia itu yaitu visi Tuhan yang terlahir oleh karena Dia melahirkan Roh-Nya di dalam saya, semakin jelas ketika saya memasuki perguruan tinggi terbaik di negeri ini, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Bukan suatu kebetulan kalau saya ditempatkan Tuhan kuliah di ITB, dijangkau oleh kakak PA yang luar biasa, kalau orang elite bilang “great”, dan tergabung dalam keluarga-Nya yang bernama sion ministry, yang memiliki suatu anugerah yang luar biasa yang telah lama Tuhan percayakan yaitu Visi Sion. Visi yang berlambang burung rajawali, dan saya adalah rajawalinya Allah. Visi-Nya itu adalah menjadi tempat persemaian bagi mahasiswa untuk memberkati kampus sendiri (ITB), kampus-kampus, Indonesia, sampai kepada suku-suku bangsa. Sungguh visi yang amat sangat besar dan sulit apabila dilakukan dengan daging tetapi menyenangkan apabila dilakukan dengan roh yang baru yang adalah ciptaan yang baru di dalam Kristus.

IMG_20130725_0093649Saya teringat saat masa-masa kuliah, lagi cupu-cupunya tingkat 1, dimuridkan oleh bang Daniel (MA’04), masa-masa jahiliyah, tetapi banyak mengecap kasih karunia Tuhan. Dari pemuridan lah saya belajar karakter Kristus yang membawa saya kepada visi-Nya yang besar itu, visi sion yang mulia itu yang tidak bisa ditukar dengan segala apa yang saya miliki. Saya diajar untuk memuridkan lagi orang-orang baru, yang belum mengenal kasih karunia dan keselamatan dalam Kristus. Memang tidak dapat dipungkiri kalau saya adalah orang yang terhitung gagal dalam pemuridan di kampus. Tetapi visi ini, yang telah Tuhan lahirkan dalam hati saya, tidak bisa hilang begitu saja. Karena ini adalah anugerah Allah, ini adalah tugas yang mulia yang telah Tuhan percayakan bagi setiap sioners, termasuk saya. Sekalipun saya gagal, jatuh bagun dalam dosa, tetapi Tuhan selalu dapat memulai yang baru dalam hidup saya. Dia membakar kembali hati saya, Dia mengasihi saya sehingga Dia mengangkat saya kembali kepada visi yang besar ini. IMG_20130725_0093733Karena visi ini jugalah yang membuat hati saya hancur bagi keluarga saya. Dan Tuhan bekerja secara luar biasa mengubahkan keluarga saya menjadi seutuhnya percaya dan bertobat kepada Kristus. Papa, mama, tante, dan adik saya, seorang protestan fanatik yang tidak tau kebenaran sejati dalam Kristus, yang hanya tahu firman tetapi tidak menjadi kehidupan dalam hidup mereka. Tetapi Tuhan mengubah mereka berbalik semuanya 180 derajat kepada salib Kristus. Saat ini mereka sudah menjadi ciptaan baru, the new creation in Christ, no turning back, katakan amin!

Back to vision, tidak suatu kebetulan Tuhan telah membawa saya bekerja di kota asing yang sama sekali belum pernah saya kenal. Tetapi saya tau, bahwa ada banyak jiwa dari berbagai suku yang merindukan Tuhan di kota ini, di desa Paisubuloli, kota Luwuk. Bahkan di proyek tempat saya bekerja. Ada beberapa suku yang saya tau seperti suku bugis, bone, wajo, ada banyak juga orang aceh, padang,dll. Melihat ini, hati saya tidak bisa tinggal tenang, bekerja, bekerja, bekerja dan bekerja saja. Oh tidak….!, saya tidak mau menjadi orang-orang yang hidup dalam rutinitas dunia, tetapi bangkit, karena saya tau saya Duta Allah yang tidak berasal dari dunia ini. Injil hanya menjadi malapetaka ketika tidak diberitakan, tetapi menjadi kabar baik ketika sampai kepada mereka yang haus dan lapar akan Kristus yang menyelamatkan itu. Saya tau saya tidak kebetulan disini, Tuhan punya maksud yang besar yang mau Dia lakukan di dalam saya lewat saya bekerja di kota ini, lebih tepatnya di desa ini.

IMG_20130725_0093951Dalam kasih karunia Tuhan, saya percaya bahwa akan ada banyak suku bangsa disini yang akan dibawa kepada keselamatan dalam Kristus. Saya mau berdoa terus dan terjadilah itu! Biarlah kemuliaan dan kuasa Tuhan nyata lewat pekerjaan saya, lewat hubungan saya dengan berbagai orang dari berbagai suku bangsa di proyek ini. Tuhanlah yang akan bertindak, walau saya masih merasa gentar, tapi saya tahu, bahwa saatnya nanti, Tuhan akan membawa saya kepada orang-orang yang siap untuk menerima Injil Kerajaan Allah yang mulia itu. Karena visi akan terus ada sampai saya dipanggil olehNya. Biarlah saya dan saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus tetap berkobar, tetap memiliki Roh yang sama, yang mengerjakan visi Tuhan yang besar ini sampai nanti, maranatha kedatangan Kristus yang kedua kali.

Amin…!

 

IMG_20130922_0014310

IMG_20130922_00135822

 

Hubungan Horizontal di dalam Kristus


Pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib membelah tabir pemisah antara manusia dan Allah. Betapa Allah rindu akan pulihnya suatu hubungan. Allah adalah Kesatuan yang sempurna yang merupakan Kasih.

Matius 5:22-24

Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Berdasarkan ayat di atas, hubungan lebih penting dari pelayanan yang kasat mata. Allah rindu setiap umatnya dipulihkan dalam hal hubungan. Alangkah menyedihkannya jika seseorang berkata bahwa ia mengasihi Tuhan tetapi ia membenci saudaranya (1 Yohanes 4:20)

Teladan Jemaat Mula-mula dalam Perjanjian Baru

Jemaat mula-mula merupakan teladan yang luar biasa mengenai kesatuan hati (Kisah Para Rasul 2:46-47). Mereka berkumpul setiap hari dan bersatu hati. Di ayat 27, setelah dijelaskan mengenai kesatuan, ada tertulis

“..Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” Artinya Allah bekerja dengan leluasa di dalam kesatuan. Dengan kata lain, Allah akan lebih mempercayakan jiwa kepada kumpulan orang-orang percaya yang bersatu hati.

Dalam 1 Tesalonika 3, Paulus rindu untuk mengunjungi jemaat-jemaat Tesalonika. Paulus adalah rasul besar di dalam alkitab. Paulus memiliki hati untuk jemaatnya. Dalam suatu hubungan, penting untuk memiliki hati untuk saudara-saudara kita. Hati inilah yang membedakan orang-orang yang sungguh-sungguh peduli dengan yang tidak. Orang yang memiliki hati untuk sesamanya tidak akan cepat menyerah, tidak turun naik dalam mengasihi, dan sabar menanggung segala sesuatu.

Paulus berkata, “Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan.” (1 Tesalonika 3:8). Paulus menyadari bahwa seorang kepala tidak bisa berbuat apa-apa tanpa tubuh. Kepala membutuhkan tubuh, begitu pun tubuh, tubuh juga membutuhkan kepala. Tidak ada yang bisa berjalan sendiri-sendiri di sini. Semuanya saling membutuhkan. Kesombonganlah yang membuat seseorang merasa kuat dan tidak butuh siapapun.

Kesatuan/kesepakatan

Kesatuan memiliki kekuatan yang luar biasa. Salah satu contohnya adalah kisah Menara Babel, dimana manusia dengan kekuatannya berusaha membuat satu bangsa dan satu bahasa (Kejadian 11). Sampai-sampai Tuhan harus turun tangan mengatasi ini, betapa dahsyatnya persatuan. Hal lain mengenai kesatuan dikemukakan Yesus di Matius 12:25-26

Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, ia pun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?

Kesatuan begitu dahsyat kekuatannya dan inilah bagian yang sering diserang di Gereja Tuhan. Adanya benih perpecahan, rasa saling tidak percaya, mencurigai satu sama lain, dan kepahitan membuat Gereja tidak maksimal dalam menjalankan panggilannya. Iblis tahu di celah mana dia menyerang anak-anak Tuhan. Untuk itu, kita perlu memandang penting kesatuan Tubuh Kristus dan waspada terhadap perpecahan. Kenakanlah Kristus sebagai pengikat kita bersama.

Kesatuan itu bekerja di dalam aliran. Maksudnya, kesatuan itu dihasilkan dari kasih yang terus menerus mengalir. Jika kita mengasihi seseorang dan berharap orang itu mengasihi kita kembali, itu artinya tidak mengalir. Lepaskanlah kasih itu, alirkan dengan murah dengan tidak mengharapkan imbalannya.

Hal-hal yang berhubungan dengan hubungan dengan sesama di dalam Kristus:

1. Keterbukaan (1 Yohanes 1:7, Yakobus 5:16)

Sifat Allah adalah terang dan di dalam terang tidak ada yang tersembunyi. Keterbukaan membuka jalan untuk pemulihan. Keterbukaan dapat menutupi celah-celah yang bisa dipakai iblis untuk menyerang kita. Allah ingin anak-anak-Nya hidup di dalam terang, jujur, tulus, apa adanya, dan tidak memakai topeng.

Dalam persekutuan Kristen sejati, kita tidak perlu berusaha menutup-nutupi kekurangan-kekurangan kita. Kita dapat bersikap jujur dan terbuka karena kita berada di antara orang-orang yang juga mengalami realita pengampunan Tuhan. Secara manusiawi, tidak mudah untuk hidup jujur dan saling terbuka. Hal ini disebabkan oleh kesombongan, iri hati, kuatir, curiga dan kebencian terhadap orang lain. Hanya Roh Kudus yang dapat menolong kita hidup untuk dalam terang – Bertumbuh dalam Kristus

Tentu saja, kita tidak terbuka ke semua orang, tetapi hanya kepada orang-orang yang memiliki akuntabilitas dan tanggungjawab atas hidup kita. Dengan keterbukaan, akan terbuka jalan untuk saling mendoakan dan menjagai satu sama lain.

2. Menasihati/menegur (Matius 18:15-20)

Menasihati/menegur sesama saudara diperlukan dalam proses pertumbuhan karena di dalam sebuah proses bersama pasti terdapat gesekan (Amsal 27:17). Oleh karena itu perlu menyelesaikan persoalan hubungan dengan saudara seiman dengan mengacu pada Firman Tuhan. Prinsip Firman Tuhan adalah menegur secara empat mata pertama kali. Ketika ada persoalan dalam hal hubungan, jangan langsung di “floor” kan di forum besar supaya orang yang lemah imannya tidak menjadi tambah lemah dan tidak terjadi distorsi cerita atau gosip di pelayanan. Selain itu, bereskanlah konflik sesegera mungkin (Efesus 4:26). Sebenarnya perselisihan antara anak Tuhan adalah hal yang tidak perlu. Hal ini menghabiskan banyak energi, pikiran, dan emosi. Segeralah bereskan dan buanglah beban yang merintangi.

Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati. (Amsal 13:18)

Jika kita ditegur, artinya kita dicintai. Seringkali seseorang merasa teguran itu adalah penghinaan baginya, sebetulnya tidak begitu. Respon kita jika menerima teguran seharusnya berterimakasih, tidak reaktif, dan menginginkan perbaikan diri. Jika memang ada klarifikasi, lakukanlah, dan mintalah maaf 🙂 Jika kita ingin menegur seseorang, kita harus ingat bahwa dosanyalah yang kita benci, bukan orangnya. Artinya kasihi orangnya, tetapi benci dosanya, bukan benci orangnya. Berikanlah usulan/ solusi/ perbaikan dan jangan memakai kata-kata penghakiman, seperti, “Kamu selalu… kamu tidak pernah…”

3. Pengampunan (Matius 18:21-35)

Pengampunan bukanlah hal yang sulit jika dilakukan dengan kasih karunia. Kita akan lebih mudah mengampuni jika kita tahu kita juga diampuni banyak oleh Tuhan. Kasih tidak mengingat kesalahan orang lain. Mintalah kepada Allah supaya kita memiliki hati yang luas dan mudah “melepas”. Jika ada orang yang menyakiti kita, kita tidak menyimpan kesalahannya dalam hati kita, tetapi melepaskannya. Menyimpan akar pahit kepada siapapun akan merusak kehidupan kita dan menghambat pertumbuhan kita. Hal ini bisa diibaratkan seperti layang-layang yang terbang tinggi, tetapi layang-layang ini hanya bisa pergi sebatas panjang benangnya, tidak bisa lebih jauh lagi. Akar pahit dapat menghambat rencana Tuhan dalam hidup kita dan membuat kita tidak maksimal. Percayalah firman, lakukan, berantas akar pahit, dan ambillah keputusan untuk mengampuni orang yang bersalah pada kita.

Ada hal menarik dalam cerita penangkapan Yesus di taman Getsemani. Pada waktu Yesus akan ditangkap, Petrus dengan reaktif memotong telinga Malkhus dengan pedang, kemudian Yesus menyembuhkan telinga Malkhus. Cerita ini ditulis dalam keempat Injil, artinya ada sesuatu yang mau Tuhan katakan untuk kita. Sebagian besar orang mengira dia akan pulih dari sakit hatinya kalau orang yang menyakitinya minta maaf dan melakukan setimpal dengan apa yang dia harapkan. Akibatnya kita menjadi orang yang suka menuntut dan sukar mengampuni. Tuhan berkata, terkutuklah orang yang mengandalkan manusia. Artinya kita tidak bisa mengharapkan manusia yang menjadi penyembuh luka kita. Kalau manusia bisa menyembuhkan luka, Malkhus akan datang ke Petrus dan dia akan disembuhkan. Namun pada kenyataannya Petrus tidak bisa menyembuhkan Malkhus, tetapi Yesuslah yang menyembuhkannya. Segala luka hanya bisa disembuhkan oleh Yesus, manusia tidak bisa menyembuhkannya. Kesalahan kita adalah mengharapkan orang lain untuk menjadi penyembuh luka kita. Arahkahlah pengharapan dan kesembuhan kita pada Yesus. Ketika kita melihat Yesus, kita akan dapat mengampuni dan dipulihkan.

4. Penghakiman dan Tuntutan (Matius 7:1-5)

Apa yang kita lakukan ketika saudara kita jatuh? Atau misalnya pemimpin kita jatuh ke dalam dosa? Sebagian orang akan bersikap menghakimi dan memandang sinis orang tersebut. Apa yang Allah lakukan ketika melihat anak-anak-Nya jatuh?

Penghakiman seringkali menghinggapi orang-orang yang sudah lama ikut Tuhan atau memiliki banyak pengetahuan akan Firman. Yesus melarang penghakiman, sebab kita tidak punya hak untuk menghakimi. Penghakiman erat kaitannya dengan sikap menuntut. Ada seseorang yang selalu menuntut setiap orang. Orang-orang yang suka menuntut berkata, “Harusnya dia seperti itu, seperti ini, harusnya dia tahu itu” dan sebagainya. Penghakiman dan tuntutan membuka jalan untuk kepahitan. Sadarlah bahwa di hadapan Tuhan, kita semua sama, ditebus dengan darah yang sama. Tidak ada yang lebih tinggi atau rendah daripada yang lain. Allah menerima kita apa adanya, kita pun harus menerima orang lain apa adanya. Beranilah untuk melepaskan penuntutan, dan miliki kerelaan berkorban untuk saudara seiman.

Love bears up under anything and everything that comes, is ever ready to believe the best of every person, it hopes and fadeless under all circumstances, and it endures everything [without weakening] – 1 Corinthians 13:7 Amplified Bible

Kasih adalah pengikat persatuan. Kasih percaya yang terbaik di dalam diri setiap orang. Ayat di atas adalah kasih Allah kepada kita. Dia percaya yang terbaik dari setiap kita. Jika kita mengasihi seseorang, kita akan percaya yang terbaik dari dirinya sebagaimanapun dirinya pada masa sekarang.

Be blessed. All glory and honor belong to God 🙂